Tahun Baru dan Kematian

Tahun Baru dan Kematian

Today is saturday, january 20, 2007 dan bertepatan dengan tahun baru Islam. Tahun baru Islam jatuh pada bulan pertama pada kalender hijriyah yang disebut bulan Muharrom. Seperti penghitungan tahun baru pada kalender lainnya, tahun baru Islam juga dimulai dengan tanggal 1. Jadi hari ini adalah tanggal 1 Muharrom 1428 H. Otomatis gw mau ngucapin Selamat Tahun Baru Hijriyah 1428 kepada ikhwan sekalian dan juga kepada semua umat muslim di dunia. Buka mata buka hati, buka lembaran baru, bersihkan hati......

Ngobrol soal tanggalan hijriyah, gw jadi inget ama guru semasa sekolah di madrasah aliyah dulu. Namanya Pak Zaenal Muttaqin. Beliau sempat mengajarkan cara menghitung dari tanggalan masehi menjadi tanggalan hijriyah. Sebenernya ini bukan materi yang harus diajarkan, akan tetapi karena saat itu materi sudah habis maka beliau memberikan materi ekstra kepada kami. Hitung menghitung tanggalan hijriyah. Kalo nggak salah, materi ini masuk ke dalam Ilmu Falaq. Gw udah lupa-lupa inget seh namanya. Tapi gw masih menyimpan buku catatan yang berkaitan dengan penghitungan ini.

Gampang-gampang susah nyarinya. Coz tumpukan buku gw berbentuk silinder tidak beraturan gitu. Untung buku catatannya bisa ketemu. Di dalam buku catatan itu, ada penghitungan tanggal lahir gw pada tanggalan hijriyah. Setelah dicheck, ricek, dan cross check, gw yakin ini benar. Gw lahir tanggal 28 Jumadil Ula 1405 H. Penghitungannya bener-bener ribet emang. Angkanya mencapai 6 digit lebih dan itu dioperasikan berkali-kali. Awalnya gw juga pengen ngitungin hari kelahiran bonyok dan kakak2 gw, tapi cuma sempet ngitung tanggal kelahiran bokap dan mbak gw [cak] doank. Dan ternyata bokap dan cak gw lahir pada bulan yang sama, yaitu bulan romadhon. Ngitung ketiga tanggal tersebut udah melelahkan sekali karena harus dicek ulang.

Berbicara mengenai tahun baru, di samping suasana baru penuh kebahagiaan dan hal-hal menyenangkan lainnya, tentu saja tahun baru secara tidak langsung telah menghitung pertambahan umur kita. Ini semua tak lepas dari sebuah kehidupan. Kita hidup, otomatis kita berhadapan dengan hari, bulan, dan tahun yang terus berputar tanpa pernah kembali lagi. Kita harus ingat bahwa setiap kali umur bertambah, usia hidup kita akan berkurang. Semua sudah ditakdirkan dan tidak dapat diganggu gugat.

Berbicara mengenai usia. Berapa ya usia gw kalo dihitung dengan tanggalan hijriyah? Kalo diurutin, bulan kelahiran gw jatuh pada bulan ke lima [5], di mana bulan pertama adalah muharrom trusss.. shafar, robi'ul awal, robi'ul akhir, jumadil ula, jumadil tsani, rojab, sya'ban, romadhon, syawal, dzulqo'dah, dzulhijjah. Sekarang sudah masuk tahun 1428 H, dan gw lahir tahun 1405 H, umur gw berarti 1428 dikurangi 1405 sama dengan 23.Umur gw 23 tahun. Agak berbeda dengan penghitungan masehi. Gw bukan lahir di bulan ke lima, dan umur gw memasuki tahun 2007 ini juga bukan segitu. Seseorang dengan umur 23 bisa dibilang masih cukup muda. Ya! Gw emang masih muda, masih suka tebar pesona. Imut malah 0_o''

Anggap lah kita memasuki ruang islami! Gw bakal berumur 23 tahun saat bulan ke lima nanti. Langsung saja, kita membahas soal kematian. Kalo harus berterus terang, sebenernya akhir-akhir ini gw memikirkan hal ini. Entah munculnya dari mana, yang jelas memikirkan hal ini memang bikin sesak. Gw pengen menganalisa hal ini. Yang namanya hidup, tentu akan mendapat mati. Hidup adalah kumpulan hari, bulan, dan tahun yang berputar tanpa pernah kembali lagi. Umur gw bakal bertambah, berarti usia hidup gw bakal berkurang, entah berapa lama. Hal ini berarti kematian yang sudah ditetapkan buat gw kian dekat. Kalo dibilang umur 23 masih muda, mungkin kata "dekat" itu tadi tidak sedekat kematian milik orang yang sudah tua. Ya! Jika dibilang masih muda, berarti gw bakal menjalani masa tua, entah kapan itu terjadi.

Kita harus sadar dan yakin bahwa hidup bukan untuk mati, tetapi sebaliknya mati untuk hidup. Ya! Kematian akan membawa kita kepada kehidupan yang baru, yaitu kehidupan di akhirat. Untuk mendapatkan tempat yang enak dan lebih baik di akhirat, kita setidaknya sadar bahwa hidup di dunia hanyalah sementara. Dan hidup yang sementara ini seharusnya bukan diisi dengan mencari kenikmatan. Karena kenikmatan yang didapat itu hanyalah sesaat, sementara. Di dalam menjalani kehidupan di dunia ini akan ada yang mengintai dan menunggu kita untuk sebuah pertemuan menuju kehidupan yang sebenarnya. Dialah kematian. Kematian akan selalu mengawasi kita setiap waktu. Jika kita berada di depan, maka kematian pasti ada di belakang kita. Jika kita ada di samping kanan, maka dia berada di samping kiri. Jika di atas, kematian pasti ada di bawah. Kematian terus mengikuti gerak langkah kita.

SNADA - Saat Ajal Menjelang
di saat ajal kan datang menjelang
malaikat izroil mainkan peran
nyawa tercabut tubuhpun meregang
allahu akbar janjimu t'lah datang

lidah pun kelu bibir pun membisu
seluruh tubuh kaku dan membeku
kenikmatan dunia pun berlalu
mohon ampunan sudah tak berlaku

................................
................................

Lagu SNADA di atas sungguh mengingatkan gw kepada teman-teman sekolah dulu yang dengan suara bagusnya mempopulerkan lagu ini di sekolah. Kelompok nasyid shohwatus salam. Gw jadi inget Syahrani, Mas Agung, On dan kawan semuanya.

Kembali ke laptop [huks! njiplak kata-katanya pak tukul]. Kembali ke topik dech. Coba dech lu lu pade menghayati isi lagu SNADA di atas. Gw bisa sedikit memberikan gambaran tentang kematian. Kematian itu adalah akhir dari kehidupan di dunia yang sementara ini. Oleh karena itu, seperti yang sudah gw tulis di atas, jangan lah mengisi hari-hari selama menjalani hidup ini dengan hanya mencari kenikmatan. Akan lebih bermanfaat jika selama menjalani hidup ini diisi dengan permohonan ampunan. Kita hiasi kehidupan kita di dunia dengan berdzikir dan berdo'a, di samping kita melakukan usaha untuk mencapai ridlo Ilahi. Karena hidup bukan hanya menunggu takdir, tetapi juga harus berusaha untuk mencapai sesuatunya. Dalam dzikir dan do'a tersebut, mintalah ampunan kepada-Nya. Akan salah besar jika kita menempatkan permohonan ampunan akan dosa-dosa kita hanya di akhir kehidupan menjelang kematian. Karena pada kematian, apapun dosa yang telah diperbuat tidak akan berlaku sebuah ampunan. Hal lainnya yaitu kenikmatan. Ya! Kenikmatan di dunia hanya sesaat. Pada kematian, kenikmatan yang dicari selama hidup akan runtuh, akan binasa. Kenikmatan itu akan berlalu. Kita tidak dapat melakukan apapun karena nyawa tercabut, tubuh akan kaku, bibir juga membisu. Begitulah gambaran kematian. Hanya malaikat Izroil yang berkuasa saat itu. Dia akan memisahkan ruh dan jasad kita. Perjalanan hidup pun berakhir.

Bagaimana kedekatan kematian dengan usia tua? Paradigma menyatakan bahwa usia tua dekat dengan kematian. Namun semua serba mungkin terjadi. Kematian bisa jadi datang saat seseorang masih muda. Kita akan membahas tentang dekatnya kematian dengan usia tua. Tentunya orang tua lah yang menjalani usia tua ini. Hidup ini di bawah tatapan dan aturan Allah. Segalanya digulirkan dan digilirkan. Usia tua bermula dari bertambahnya umur. Dengan bertambahnya umur juga, usia hidup akan berkurang. Semua fana. Tetapi, di tengah kefanaan itu, umat Rosul yang paling sukses adalah yang paling banyak mengingat mati, lalu mempersiapkan hidup setelah mati. Biasanya orang tua yang t'lah menginjak usia tua mengisi hari-hari mereka dengan hal-hal ringan. Maksudnya tidak melakukan hal berat, seperti angkat-angkat. Hal-hal ringan tersebut diantaranya adalah membaca Alquran dan memperbanyak dzikir. Fenomena ini hampir didapati di seluruh dunia. Hal itu berarti kematian kian dekat. Dalam menanggapi ini, orang yang hidup di usia tua akan termotivasi untuk menambah amal kebaikan di dunia. Sudah sepatutnya hal ini dilakukan, namun semestinya hal ini disadari lebih awal dan dilakukan lebih dini. Kebaikan yang semestinya dilakukan antara lain bijak menjalani hidup yang sementara dan semakin khusyuk dalam beribadah. Jika amal kebaikan ini dilakukan hingga ajal menjelang, maka husnul khatimah akan tercapai.

Sebelum memikirkan hal berat ini, gw sebenernya mengalami perubahan. Gw sering marah-marah. Cepet ngambek. Gw dibilangin ama temen-temen, "entar cepet tua lho..", begitu mereka mengingatkan. Nah, kalo dibilang cepet tua, berarti deket dengan kematian donk. Entah proses apa ini, tapi emang bikin suasana jadi beda. Gw harus bisa menghadapinya. Bayangin aja, gw ampe marah ke bokap, ke mbak gw, sampe saudara gw juga kena sasaran. Payahnya, temen pun jadi korban! Untuk itulah, di sini gw pengen menganalisa arti sebuah marah. Marah ternyata sebuah reaksi emosional yang sangat wajar, namun akan memunculkan dampak langsung yang lebih merusak. Tapi ternyata, reaksi ini alias marah itu sendiri juga bermanfaat sangat bagus [menurut gw]. Bayangin aja, menurut Heman Elia, seorang psikolog, orang yang kurang mampu memperlihatkan rasa marah dapat menderita cacat cukup serius dalam hubungan sosialnya kelak. Ia mungkin akan tampak seolah tidak memiliki daya tahan atau kekuatan untuk membela diri dalam menghadapi tekanan sosial. Akibatnya, ia mudah terpengaruh dan mudah menjadi obyek manipulasi orang lain. Ngeri juga ya, guys! Orang nggak pernah marah, nantinya bisa dimain-mainin. Coba! Tapi tapi.. kalo suasana lagi panas, kita perlu yang namanya mengendalikan marah. Dari artikel yang gw baca di situs http://dudung.net dan ditulis oleh Arda Dinata, ada beberapa alasan pentingnya mengendalikan marah, yaitu:
Pertama, marah menyebabkan tercela. Timbulnya sikap marah, biasanya akan melahirkan suatu perasaan menyesal setelah marahnya berhenti. Dr. Mardin menguraikan, seseorang yang sedang marah, apa pun alasannya akan menyadari ketidakberartian hal itu segera setelah ia tenang, dan dalam kebanyakan kasus ia akan merasa harus meminta maaf kepada mereka yang telah ia hina. Untuk itu, tepatlah apa yang dikatakan Imam Ja'far Ash-Shadiq as, yaitu "Hindarilah amarah, karena hal itu akan menyebabkan kamu tercela."
Kedua, marah dapat membinasakan hati. Marah itu tidak lain merupakan salah satu penyakit hati yang kalau dibiarkan akan dapat merusak diri secara keseluruhan. Imam Ja'far Ash-Shadiq as berkata, "Amarah membinasakan hati dan kebijaksanaan, barangsiapa yang tidak dapat menguasainya, maka ia tidak akan dapat mengendalikan pikirannya."
Ketiga, marah dapat mengubah fungsi organ tubuh. Berkait dengan ini, Dr. Mann menyebutkan berdasarkan penyelidikan ilmiah mengenai pengaruh fisiologis akibat kecemasan telah mengungkapkan adanya berbagai perubahan dalam seluruh anggota tubuh seperti hati, pembuluh darah, perut, otak dan kelenjar-kelenjar dalam tubuh. Seluruh jalan fungsi tubuh yang alamiah berubah pada waktu marah. Hormon adrenalin dan hormon-hormon lainnya menyalakan bahan bakar pada saat marah muncul.
Keempat, marah akan "mempercepat" kematian. Amarah yang terjadi pada seseorang akan memengaruhi atas kualitas kesehatannya. Menurut para ahli kesehatan, amarah dapat menyebabkan kematian secara mendadak jika hal itu mencapai tingkat kehebatan tertentu. Imam Ali as pernah berkata, "Barangsiapa yang tidak dapat menahan amarahnya, maka akan mempercepat kematian."

Tuh, guys! Ribet kan.. yang namanya marah itu harus meminta maaf. Gw aja susah untuk melakukan hal yang satu ini. Marah yang sedang tumbuh pada diri gw ini belum reda. Gw masih suka ngumpat-ngumpat. Ampe temen gw ketakutan. Trus, tuch kan.. marah juga berpengaruh langsung dengan kematian. Tidak hanya membikin cepat tua, tapi marah juga bisa langsung menyebabkan kematian secara mendadak. Audzubillahi min dzalik.. ta'awwudz tu dibanyakin! Ya! salah satu kiat terkait dengan pengendalian marah adalah ta'awwudz. Selain kiat, juga dibutuhkan alat untuk menekan marah, yaitu sabar. Sabar memang dapat menahan jiwa dari kemarahan. Orang yang tidak bisa melakukan ini termasuk orang yang keras kepala. Ini dia yang susah! Jika orang tersebut tidak memakai alat yang tepat untuk mengendalikan amarahnya, bisa-bisa akibat yang tidak diinginkan tidak dapat dihindari. Bahaya sekali itu. Termasuk bersikap keras kepala, enggan menerima nasihat yang paling tulus sekalipun hanya karena tak sesuai dengan apa yang diinginkan. Ingatlah! Jika kita bersikap keras dan melukai perasaan, terlebih kepada orang-orang yang menasehati kita dengan tulus, maka tak ada yang perlu dipersalahkan kecuali diri sendiri apabila hilang kecemerlangan kita. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang menistakan manusia lainnya. Hanya Allah yang memiliki kemuliaan, kekuatan, dan kebesaran. Jika Ia mencabut kekuatan dan kemuliaan dari seseorang, maka tidak akan ada yang sanggup untuk menolaknya dan mengembalikannya meskipun penduduk seluruh negeri berkumpul untuk meraih derajatnya. Allahu Akbar! Ternyata reaksi yang sedang kita bahas ini tidak sebagus yang gw kira. Sangat ribet! Mungkin dengan marah, mulanya bisa menepis ketidakmampuan kita untuk menghindar dari pengaruh orang lain. Tetapi setelah masuk ke dalam marah yang lebih hebat, a udzubillahi min dzalik.. perlu usaha yang keras untuk memecahkan dinding-dinding kemarahan tersebut hingga bisa meraih ridlo Ilahi kembali. Gw memimpikan ini.. Gw berharap, gw bisa ngerti yang namanya marah dan bisa kontrol diri, trus gw pengen balikin senyum tebar pesona gw yang ikut berubah jadi muka marah. Guys.. paksa gw senyum donk! Keluarga.. seandainya gw bisa lolos dari ujian ini.. Mama di sana, ,I miss you, mom..

Kesimpulan yang dapat gw ambil dari pembahasan ini adalah jangan lupa mati, tapi jangan cari mati. Jadi selama ini gw memikirkan kematian nggak pa-pa donk ya.. semoga gw tetep dalam lindungan-Nya. Amin..

Bagian terakhir dari postingan ini adalah pesan gw buat temen-temen [agak keluar topik nieh]:
2 Halimatus Sa'adah, semoga patah tangannya bisa lekas pulih. Naek motor pelan-pelan aja yach!
2 Wita Afdhila, hiasi hari-harimu dengan mohon ampun [daripada ngelamun]. Semoga tahun 2007 ini bisa dapet kerja ya. Trus 2008nya melangsungkan planning dech, ciye..
2 Hartini, friendsternya diramein donk. Semoga TA cepet selesai ya, niek..
2 Dina Margaretha, sempet putus kontak. Tapi akhirnya.. selamat menempuh hidup baru ya..
2 Asep Saepudin, makin maju aja ya. Bagi-bagi ilmunya donk, ajarin donk!
2 Dian Prima Safitri, selamat berlibur. Salam buat batam!
2 Eko Rona Adinta, nggak rindu bangil ni? Libur-libur kok malah kursus. Yo wes, entar ajarin LINUXnya ya!
2 Leo Herlambang, lha kok bisa? Akhirnya kita ketemu juga setelah tujuh tahunan nggak ada kabarnya. Leo, gw dulu sekelas ama lu, 3g, bukan kelas favorit! Inget kan sekarang..?!
2 Indri Mulyasari, minta ma'af ya! Sorry udah ngirim sms yang isinya mengumpat2. Nggak enak didengar. I am trying to be better..
2 Onig Rollasina, lagi serius-seriusnya ngetik ni tulisan, e tumben kirim sms. Apa kabar? Duh, yang lagi berduaan di SRAGENtina ^_^