Sunday, April 08, 2007

Sinopsis Film "The Guardian"



Laut yang membentang begitu luas, menjadi tugas berat bagi penjaga pantai, jika di sana tengah terjadi suatu bencana.


Meski sedikit berbeda dengan tugas AL, seorang penyelam penyelamat memikul tugas yang sama beratnya dengan AL.


Dikisahkan seorang penyelam penyelamat bernama Ben telah melewati masa yang membahayakan. Di mana tokoh yang diperankan oleh Kevin Costner ini, hendak menolong penumpang kapal yang tenggelam di tengah ombak yang terjal. Ketika Ben hendak menaikkan salah seorang korban yang masih selamat ke dalam keranjang yang diturunkan dari helikopter, suatu yang tidak terduga malah terjadi. Ekor helikopter, yang ditumpangi Ben dan krunya, menabrak tiang dan patah, hingga helikopter tersebut kehilangan keseimbangan. Meledak!


Semua kru dari Ben yang ada di helikopter hilang di dalam laut dengan kondisi yang bisa kalian bayangkan sendiri. Pada saat helikopter tersebut meledak, korban kapal yang selamat, yang hendak digotong Ben, terpental tanpa diketahui rimbanya.


Itulah kisah awal film ini. Ben selamat dari bahaya tersebut.


Kelas baru di Sekolah "A" sudah dimulai. Sekolah "A" merupakan sekolah penyelam penyelamat. Pada saat orientasi dan pengenalan (OSPEK kaliii ), seorang siswa baru menanyakan siapakah pemecah rekor renang terbaik di sekolah ini. Siswa tersebut baru saja melihat papan Rekor Sekolah. Kepala Sekolah pun menjawab dengan mengarahkan para siswa baru menengok ke belakang untuk memperkenalkan seorang Ben, sang peraih rekor sekaligus senior yang melegenda dan dielu-elukan.


Asthon Kutcher, yang berperan sebagai siswa yang bertanya tadi, adalah seorang Jake yang telah berkali-kali meraih rekor renang sebelum masuk Sekolah "A" ini.


Tes pun dimulai. Tes ini digunakan untuk menjaring siswa yang layak dan menyingkirkan siswa yang kurang mampu. Tes militer yang sangat berat pun dijalani Jake dengan pantang menyerah. Pada tes pertama, para calon penyelam penyelamat disuruh menyebur ke kolam renang. Di dalam kolam tersebut diberi aturan jika kaki menyentuh ke lantai kolam dan atau menepi ke dinding, tersingkirlah ia. Seorang siswa yang dijagokan oleh pihak sekolah pun gagal pada tes ini. Siswa tersebut mengalami kram di kaki. Siswa ini sebelumnya mengapung dekat dengan Jake. Jake pun mendapat teguran dari senior, atas kecuekannya melihat siswa yang ada di dekatnya hampir tenggelam. "..aku kira kita tidak sedang bekerja dalam tim". Begitulah Jake menanggapi teguran senior. Dan kandas lah siswa kram itu.


Ben sebagai senior yang mengendalikan tes ini, selanjutnya melatih otot para juniornya. Para junior melakukan push-up dengan hitungan gaya militer. Ke bawah dihitung satu, naik dihitung dua, dan seterusnya. Sungguh berat!


Lima puluh persen (50%) dari jumlah awal siswa baru berhasil terjaring menjadi penyelam penyelamat. Salah satunya adalah Jake. Dan ternyata dari lima puluh persen siswa lolos itu ada satu orang wanita. Fantastic!


Namun wanita tersebut tidak banyak dishooting dalam film ini. Jake, sang lakon, ternyata terpincut alias tergoda dengan seorang gadis muda. Mulanya Jake hanya ingin menunjukkan kedewasaannya kepada teman-teman barunya. Wanita yang bisa mengatasi tes gaya militer itu menantang Jake untuk merayu gadis yang berada di arah jam tiga jarum jam. Spontan saja, Jake dan teman-temannya yang sedang refreshing di sebuah bar itu menengok ke arah jam tiga.
Gadis itu sudah bisa membaca situasi ketika Jake datang mendekatinya. "berapa uang yang kau peroleh?". Gadis itu langsung menyapa Jake dengan senyuman tipis. Gadis itupun kembali bicara, "serahkan uang itu kepadaku, jika kau tidak ingin dipermalukan teman-temanmu!".



Ohhh...


Gaya gadis itu sungguh matre. Uang menjadi syarat untuk mendekatinya. Gadis itu akhirnya mengajak Ben berjalan keluar. Teman-temannya pun heran tak percaya. Jalinan Jake dan gadis bar itu terus berlanjut.


Ini hanya kisah kecil di balik cerita sebenarnya.



Wisuda pun dilangsungkan atas keberhasilan 50% dari jumlah awal siswa.



Kemudian Jake bekerja dengan Ben, sang senior. Jake mendapatkan training pertama untuk menolong nyawa orang. Dengan menggunakan helikopter, Jake dan beberapa kru berangkat menuju lokasi. Setibanya, Jake dan Ben melompat ke laut. Mereka mendapatkan ilmu tentang melompat ke laut. Bagi seorang penyelam penyelamat, melompat dari helikopter ke laut adalah tantangan yang harus dihadapi, dengan batas ketinggian yang masuk akal. Batas ketinggiannya adalah 800-1000 kaki. Terjun setinggi itu masih boleh dilakukan. Namun jika mencapai 1300 kaki akan terasa membentur beton. Dan jika melompat dari ketinggian 5000 kaki benar-benar akan mati. Mengenai batas ketinggian ini, lebih jelasnya bisa ditelusuri dalam film The Guardian ini.


Begitu terjun, ternyata training pertama yang dihadapi Jake benar-benar melonjakkan emosinya. Helikopter itu langsung pergi meninggalkan mereka berdua di tengah laut. Jake mengayuh tangan dan menggerakkan tubuhnya, berenang menuju sebuah goa, yang tidak jauh dari tempat di mana dia dan Ben diturunkan. Ben pun mengikuti arah Jake. Mereka sempat kebingungan, karena korban yang dicari belum nampak. Teriakan pun dikeraskan, hingga si korban menyahut. Sebelum mendatangi asal suara, Jake menyalakan baterai untuk menerangi dirinya yang tengah berada di tengah gelapnya goa. Ben melihat percikan cahaya baterai itu. Wajah Ben seperti sedang berpikir. Cahaya itu mengganggu konsentrasinya. Ben tidak benar-benar sepenuhnya sedang bekerja menolong korban. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Apa yang salah dengan cahaya itu?



Jake pun berenang mendekati korban. Korbannya dua orang pria. Jake membopong salah seorang korban. Sedang Ben masih terlihat diam seperti sedang berpikir. Jake membawa korbannya ke tengah laut. Di sana Jake menunggu sambil berharap kru yang lain segera datang. Helikopter pun terlihat mengawang di birunya langit. Keranjang diturunkan, dengan keheranan anggota kru, karena tak terlihat oleh mereka seorang Ben. Begitu korban berhasil dinaikkan, Jake lantas kembali ke goa mencari Ben. Jake menemukan Ben dalam keadaan melamun. Digambarkan, bahwa dalam lamunan itu, Ben teringat akan cahaya yang memantul.



Masa lalunya sebelum menjadi senior, di mana dia sedang mencoba menyelamatkan korban kapal tenggelam, korban tersebut menghidupkan baterai. Hingga tiba-tiba helikopter yang ditumpangi krunya meledak, dan si korban terpental menghilang. Ben dibayang-bayangi kejadian pada masa lalunya itu.



Jake memanggil Ben. Ben terkejut. Ya, dia sedang melamun, dia sedang mengalami trauma, tanpa diketahui oleh seorang pun. Kemudian Ben tersadar. Tanpa mengeluarkan sepatah kata, ia langsung tergerak menuju korban yang tertinggal. Dengan aura muka yang tampak tidak tenang, Ben membantu Jake menggotong korban, yang nampaknya terluka. Korban pun segera dinaikkan ke helikopter. Training telah selesai.



Jake mulai terjun ke lapangan. Informasi datang dari pusat penjaga pantai. Telah terjadi musibah di tengah laut. Sebuah kapal kehilangan kendali. Kapal tersebut berisi empat orang. Jake menjalankan tugas di sini sendiri.



Datang dengan niat memberi pertolongan, Jake langsung turun ke kapal. Tiga orang terlihat meronta-ronta. Ya, hanya terlihat tiga orang. Setelah dua orang berhasil dinaikkan ke helikopter, dan sebelum korban terakhir meninggalkan kapal, orang ke tiga tersebut sempat memberitahukan bahwa ada satu korban lagi, seorang pria tua terjebak di ruang kendali. Setelah akhirnya orang ke tiga itu masuk helikopter, Jake menyegerakan diri masuk ke ruang kendali di bawah.



Jake memanggil-manggil, tapi tak ada sahutan atau pun ringkikan. Setelah mencari-cari, Jake melihat pria tua tak berdaya. Jake mendekati.



Kru di helikopter masih menunggu seorang Jake dengan sedikit kecemasan. Jake mencoba mencaritahu apa yang sedang dialami pria tua itu. Jake mengamati pria tua itu. Dan ternyata salah satu kaki pria tua itu terjepit besi. Dengan menggunakan tenaga dan pikiran yang ekstra, Jake berhasil mengangkat besi itu. Kemudian pria tua itu dibopong. Tiba-tiba suatu yang tidak pernah ditunggu pun terjadi. Ombak besar menggoyangkan kapal. Perlahan kapal itu hanyut. Keadaan kapal yang bergoyang ke kanan ke kiri, membuat Jake merasa panik dan takut. Pria tua itu masih dibopong Jake.



Kru Jake merasa butuh bantuan. Salah seorang kru menghubungi pusat penjaga pantai untuk meminta seorang perenang penyelamat membantu Jake. Ben, dia lah yang akhirnya bersedia membantu. Ben beserta kru berangkat ke lokasi kejadian. Tanpa basa-basi, setibanya di lokasi, Ben memberanikan diri turun. Ben masuk ke dalam kapal. Ben berteriak-teriak memanggil Jake. Belum ada sahutan. Ben menelusuri ruang-ruang, hingga akhirnya suara Ben terdengar oleh Jake. Jake berteriak, mengais minta tolong. Jake terkunci di ruang, tempat ia menemukan pria tua tadi. Pintu ruang itu tertutup ketika ombak mengguncang kapal hingga akhirnya terkunci saat ruang mulai terisi oleh air ombak. Air mulai naik. Jake dan pria tua itu mengapung di dalam ruangan sampai ketinggian air hampir mencapai atap. Ben yang mendengar suara Jake segera menuju ke arah asal suara. Ben menemukan ruangannya. Ben berusaha membuka pintu itu dengan menggunakan gaya tuas. Tenaga yang dikerahkan Ben, akhirnya mampu membuka pintu itu. Pintu terbuka dan air deras mengalir ke semua ruangan. Ben pun terseret air. Ben memakai ketrampilan renangnya. Ben dan Jake berhasil menaklukkan air di dalam kapal. Namun, usaha keras seorang Jake dalam menjalankan tugasnya sebagai perenang penyelamat menjadi tidak berbuah, setelah pria tua yang ingin ditolongnya kembali tertindih benda-benda. Pria tua yang sangat malang, ia terlihat kaku tak bernyawa di dalam air.



Sang penyelamat lolos dari musibah ini. Mereka hendak naik ke helikopter. Tali pun diikatkan pada tubuh mereka. Kru mulai menarik tali. Ketika kru mencoba mengangkat tubuh mereka, tiba-tiba tali di pertengahan meregang. Ben yang banyak pengalaman sempat mengatakan, "hanya bisa satu orang..". Ben memutuskan untuk menjatuhkan diri. Ben melepaskan ikatan pada tubuhnya. Ben lepas. Tapi Jake, yang tak tega melihat rekan kerjanya jatuh, meraih tangan Ben. Jake tak ingin kehilangan sesosok senior yang telah begitu banyak menyelamatkan nyawa orang. Tak kuat lagi. Jake pun tak mampu memegang lebih erat lagi tangan seorang Ben. Ben jatuh.



Pelan-pelan, Jake akhirnya berhasil ditarik. Saat di depan pintu helikopter, Jake melompat ke dalam helikopter. Jake tahu tali akan putus tak lama lagi. Begitu masuk ke dalam helikopter, tali putus.



Jake selamat dan pulang dengan hati yang teriris penuh luka. Karena masalah waktu dan alat, rekan kerja yang menjadi teman baiknya ditinggal di tengah laut.



Pada akhir cerita, Jake kembali mendapat kesempatan menyelamatkan nyawa orang di pesisir laut. Jake, sang perenang penyelamat dari Alaska ini, berhasil. Di dalam helikopter yang akan membawanya pulang, si korban menyampaikan kabar bahwa ada satu orang yang tinggal di laut. Dia tidak ingin pulang.



Caritahu sendiri, apakah Ben masih hidup dan menjadi penghuni laut?!! Semuanya hanya ada di dalam film The Guardian.






  1. indosinema


  2. 21cineplex

 

Hak cipta © HIDAYATULLAH 2006 - All rights reserved | WEB DAY | FRIENDSTER DAY | FOTO DAY