- Bruno Lucas Felix Metsu aka Abdul Karim
- berasal dari Perancis
- berusia 55 tahun
- sukses menangani timnas Senegal hingga mencapai perempatfinal Piala Dunia 2002
- ketika masih melatih di Afrika, namanya ganti menjadi Abdul Karim, karena masuk Islam, setelah sebelumnya terpesona pada komunitas Islam Afrika
- pernah ke Asia dan melatih di beberapa klub di Uni Emirat Arab dan Qatar
- kini dipercaya melatih timnas Qatar hingga 2014 dan diharapkan Qatar lolos ke Piala Dunia 2014
- Dirk Franciscus Blind
- dari Belanda
- pernah memegang Ajax Amsterdam
- usia 48 tahun
- Guus ɦɪdɪŋk
- kala itu, Bapak Jusuf Kalla, yang masih menjabat sebagai Wakil Presiden RI, berusaha untuk bisa mendatangkan pelatih asal Belanda ini untuk menangani tim Indonesia. harapan ini tak henti-hentinya diteriakkan. pun saat ini wacana tersebut masih diteruskan, supaya timnas Indonesia mendapatkan pembinaan yang lebih baik
- 63 tahun
- Dutch, Netherlands, Holland
- pernah menangani timnas Korea Selatan
- Robert Rene Alberts
- berusia 55 tahun
- dari Belanda
- pernah menangani beberapa klub di Malaysia, antara lain Kedah FA & Sarawak FA
- saat ini berada di Indonesia sebagai arsitek tim Arema, di mana permainan Arema menjadi begitu menawan
- Dirk Nicolaas Advocaat
- berusia 62 tahun
- dari Belanda
- pernah datang ke Asia, tepatnya menangani timnas Uni Emirat Arab dan Korea Selatan
- Pada musim 2007-08, ia melatih di tim FC Zenit Saint Petersburg di Rusia. Tim tersebut berhasil dibawanya untuk menjuarai Piala UEFA
- Marius Johan Ooft
- dari Belanda
- pernah memegang timnas Jepang
- usia 62 tahun
- Wilhelmus Marinus Anthonius Jansen
- usia 63 tahun
- dari Belanda
- pernah memegang klub Jepang, Sanfrecce Hiroshima FC
Tuesday, January 19, 2010
Desas-desus Siapa Pengganti Benny Dollo
Tujuh nama di bawah ini bukanlah kutipan dari sebuah sumber, melainkan hasil pencarian (gw sendiri bo') lewat Google menggunakan kata kunci Belanda. Sepertinya, pelatih asing yang tertarik datang ke Indonesia adalah warga Belanda. entah mengapa? contohnya pada tahun 2009 lalu, muncul satu nama pelatih hebat, yang hendak didatangkan ke Indonesia, tentunya dengan persiapan dana sangat besar. Guus Hiddink maksudnya (baca catatan di bawah). Siapa pun pelatih yang hendak datang ke Indonesia, tentunya perlu diselidiki perjalanan karir kepelatihannya. Tujuh nama ini belum termasuk pelatih yang menangani tim-tim di Benua Afrika, yang saat ini tengah menggelar kompetisi di benuanya. (Mungkin) Akhir bulan ini, kita bisa menengok hasil dari kompetisi tersebut dan mencari pelatih, asalkan masih ada waktu.
Desas-desus siapa pengganti Benny Dollo, cukup mendebarkan. Terlebih bagi penggemar bola, yang lama menanti tim Indonesia meraih kemenangan besar. Mereka pasti geregetan. Esensinya, jika mematok target lolos Piala Dunia 2022, harapan itu bisa diteropong sejak sekarang. Siapa pengganti Benny Dollo, semestinya Ketua PSSI mulai mendekati pelatih asing berprestasi.
Masa-masa pergantian ini adalah masa yang luar biasa. Pelatih baru diharapkan mampu memenuhi ambisi rakyat yang telah terobsesi pada kemenangan. Selain mengurangi kehebohan yang berlebihan, sampai seorang suporter marah di lapangan, warna baru pada tubuh PSSI juga akan mengembalikan situasi sehat persepakbolaan Indonesia.
Jika pelatih yang diinginkan telah datang, langkah awal adalah memperbaharui aturan-aturan lama agar sistem kepengurusan berjalan dengan baik. Pelan-pelan, kita dapat mencoba mengejar prestasi lebih awal melalui Piala Dunia 2014. Hal yang paling penting adalah prestasi hanya dapat diraih dengan rasa kepercayaan diri yang kuat dan kerja keras.
Mengenai munculnya nama pelatih lokal dari klub Palembang dan klub Pekanbaru, yaitu Rahmad Darmawan dan Abdul Rahman Gurning, seperti yang kita ketahui, keduanya tidak cukup pengalaman, terbukti pada tahun lalu Sriwijaya FC pulang dengan nilai nol besar dari kompetisi Liga Champions Asia. Artinya, saat ini kita benar-benar butuh pelatih asing.
Subscribe to:
Posts (Atom)