Wednesday, July 02, 2008

Tasya Berteriak, "Libur Telah Tiba!"

"di kawasan Kaliurang ini ada hotel yang menawarkan wisata erupsi, yakni Hotel Kana Kaliurang, Bukit Surya, Villa Mawar Asri, Taman Eden Villa. Di ke empat hotel tersebut para tamu hotel akan dapat menyaksikan keindahan aktivitas Gunung Merapi secara jelas."
-dikutip dari situs Pemerintah Kabupaten Sleman.


Dengan membawa lima mobil, kami tiba di lokasi penginapan sekitar jam 5 sore. Jam 5:55 semua family sudah menempati istananya masing-masing. Lima kamar dihuni oleh lima pasangan suami-istri dan tiga kamar lainnya dipakai saudara yang lain, yang kebetulan masih jomblo dan atau berlibur sendirian tanpa ditemani suami/istrinya. Kami tidak kekurangan kamar. Delapan kamar yang dipesan, yang terdiri dari 1 buah villa dan 5 kamar hotel adalah jumlah yang pas. Semuanya mendapatkan kamar yang diinginkan.

Hotel Kana adalah tempat penginapan yang dimaksud. Jika dilihat dari sisi geografis, letaknya berada di Kaliurang Barat dari pusat rekreasi Kaliurang. Di Hotel Kana, kami menyewa delapan kamar secara keseluruhan. Delapan kamar tersebut dirinci menjadi satu buah villa dan lima buah kamar hotel. Villanya berisi tiga kamar. Di Hotel Kana sendiri, villa yang disewakan beraneka ragam, yaitu villa berisi 3 buah kamar, villa berisi 4 kamar, dan villa berisi 8 kamar. Selain tiga kamar di villa, kami juga menempati lima kamar di hotel. Hotel dan villa letaknya saling berhadapan, sehingga untuk menjangkau satu sama lain cukup-lah mudah. Kamar hotel yang dipakai diantaranya empat kamar bertipe Standard Rooms dan satu kamar model VIP Room. TV dan kamar mandi tersedia di masing-masing kamar.

Malam hari, tak banyak kegiatan yang kami lakukan. Lelah menjadi alasannya. Pasalnya, kakakku berangkat dari Semarang pagi hari. Bokap-nyokap (selanjutnya disebut bo-nyok) berangkat dari Jakarta hari Jum'at kemarin selepas Maghrib dan tiba di Jogjakarta pada Sabtu siang. Keluarga yang datang dari luar kota tidak singgah lagi. Penyambutan dilakukan di restoran. Kebetulan, yang tinggal di Jogja ditugaskan menjadi panitia dadakan. hehe..









Pada hari Minggu, ayam berkokok di sekitar Hotel Kana memecahkan segumpal mimpi kami. Aku mengajak saudara bermain bulu tangkis seusai sholat shubuh. Hari masih begitu buta. Aku hanya bermain dua set, dengan skor rally point 1-1. Permainan tak bisa dilanjutkan, karena bokap sudah siap. Rencananya, hari Minggu, tanggal 29 Juni 2008 ini, bokap mau main tenis di Kaliurang. Raket, bola tenis, sepatu, satu kardus Aqua, dan tak lupa kamera dan handy-cam siap dibawa. Bo-nyok beserta cucu-cucunya menuju ke lapangan tenis.







Masih ingatkah kamu dengan tragedi Gunung Merapi beberapa tahun silam? Dalam kurun waktu yang cukup lama, sektor pariwisata khususnya di kawasan Kaliurang mengalami stagnasi yang cukup berdampak negatif bagi perekonomian warga masyarakat disekitarnya. Kini pihak Pemerintah Daerah telah melakukan evaluasi tentang aktivitas Gunung Merapi sehingga wilayah-wilayah tertentu yang sebelumnya merupakan kawasan terlarang, kini dinyatakan aman. Kawasan Kaliurang, yang merupakan kawasan wisata yang cukup prospektif bagi Kabupaten Sleman, kembali dinyatakan aman dan terbuka bagi warga masyarakat dan para wisatawan. Kawasan Wisata Kaliurang sempat ditutup karena dinyatakannya status "Awas Merapi".

Wisatawan baik domestik maupun mancanegara (pengunjung terbanyak berasal dari Belanda) yang berkunjung ke kawasan Kaliurang mulai saat ini sudah diperbolehkan untuk menikmati pemandangan alam yang begitu menakjubkan. Sedangkan erupsi Gunung Merapi juga dapat dinikmati secara langsung dari lokasi beberapa hotel di kawasan wisata tersebut, diantaranya Hotel Kana Kaliurang, Bukit Surya, Villa Mawar Asri, dan Taman Eden Villa. Di ke empat hotel tersebut para tamu hotel akan dapat menyaksikan keindahan aktivitas Gunung Merapi secara jelas.

Bila ingin menginap di Kaliurang, carilah informasi terlebih dahulu mengenai hotel-hotel di sana. Bila ingin merasakan sejuknya angin dan heningnya malam di Kaliurang, berbagai villa, bungalow, pesanggrahan atau pondok wisata bisa menjadi pilihan. Jumlah penginapan di Kaliurang sekitar 225 buah terdiri atas hotel berbintang dua, hotel melati, dan villa. Pintar-pintarlah memilih kamar! Di hotel manapun, Anda akan ditawarkan beberapa tipe kamar dengan suasana yang berbeda. Deluxe Room, Medium Room, Standard Room, Balcony Room, Parlor Suite, dan Family Suite adalah beberapa tipe kamar yang sering tertera di brosur penginapan. Perbedaannya hanya pada kelengkapan yang ada di kamar. Kamar yang mengandung kata "suite", seperti Parlor Suite dan Family Suite, berarti fasilitasnya the best (terbaik dan termahal). Kamar tipe ini menjadi pilihan tepat bagi keluarga.

Kalyana Resort & Hotel Anugerah Wisata adalah dua tempat penginapan di dekat Kaliurang yang sering dipakai orang-orang besar, elite. bagus banget. Kalyana Resort letaknya tak terlalu dekat, namun juga tak cukup jauh dari Gunung Merapi. Kalyana Resort berdiri di atas tanah seluas 10.000 meter persegi. Tiga buah villa dibangun dengan konsep modern, masing-masing dengan 2 kamar, 3 kamar, dan 4 kamar. Satu lagi, bangunan ini memiliki 14 kamar. Resort ini tepat digunakan untuk meeting perusahaan, pesta pernikahan, kegiatan outbound, reuni keluarga dan kegiatan lain dengan jumlah peserta cukup banyak. Perpustakaan dengan sejumlah koleksi dan jaringan internet adalah fasilitas tambahan yang bisa diperoleh. Kalyana berlokasi tak jauh dari Jalan Kaliurang KM 22. Aksesnya sangat mudah karena berada di jalur wisata menuju Kaliurang. Lokasinya yang hanya 3 (tiga) kilometer di selatan kawasan wisata itu, membuat Kalyana menyajikan suasana khas pedesaan kaki gunung.

Adapun informasi yang diperoleh dari Hotel Anugerah Wisata antara lain tarif penginapan sebagai berikut:
Standard Room (1 Kamar) : Rp 150.000,-
Superior Room (2 Kamar) : Rp 360.000,-
Family Deluxe (3 Kamar) : Rp 600.000,-

Hanya saja, dari brosur yang kami baca, tertulis harga sewaktu-waktu dapat berubah.

Selanjutnya, ada catatan kecil terhadap lima tempat penginapan di Kaliurang. Kelimanya adalah hotel melati yang menjadi target survey kami.
  1. Taman Eden Villa. Terdiri dari Eden 1 & Eden 2. Eden 1, yang notabene unggul di kolam renangnya, ternyata sudah penuh. Akhirnya, kami terpaksa merelakan kolam renang. Kalaupun ingin berenang, terpaksa menuju kolam renang umum di pusat Kaliurang, karena hotel yang menyediakan kolam renang di kawasan wisata Kaliurang hanya-lah Eden 1. Eden 1 semakin laris, karena bila dibandingkan dengan saudara kembarnya, Eden 2 tidak memiliki kolam renang. Tapi bukan berarti Eden 1 tanpa cela. Pelayanan adalah satu masalah di sana. Ketika kami melakukan survey untuk kali pertama ke kantornya, tak ada yang siap dalam menyambut tamu. Entah ke mana para pengurus Eden 1? Dan semakin terlihat buruk, karena ketika pengurusnya datang (dalam keadaan terlambat), mereka tidak mengucapkan ma'af dan tidak juga bersikap ramah. Mereka hanya sebentar menghampiri kami untuk mengatakan bahwa kamar penuh dan terburu-buru mengejar setoran (loh..?) ya gitu deh!
  2. Nguntoro Gati. Suasana pedesaan, dinding rumah terbuat dari kayu, berseberangan dengan lapangan tenis, tapi kamarnya tidak mencukupi jumlah kami.
  3. Bukit Turgo Indah. Pelayannya cukup ramah dan sopan, pemandangan di sekitar villa begitu menyegarkan, tapi kamarnya juga tidak mencukupi jumlah kami. Sorry! Terima kasih buat Eko yang sudah menawari villa ini.
  4. Hotel Kana Kaliurang. Target pertama tapi hanya mendapatkan sedikit info. Alamatnya tak jauh dari Bukit Turgo Indah. Karena baru satu tempat, kami langsung beranjak ke tempat ke-2, dan berlanjut ke tempat berikutnya, hingga terpaksa harus kembali ke sini lagi. Hotel Kana Kaliurang terdiri dari dua jenis bangunan, yaitu hotel dan villa. Kami mencoba mengamati kondisi kamar dan menanyakan fasilitas, di mana sebelumnya pada kunjungan pertama, kami belum sempat melihat kamar dan menanyakan informasi lainnya. Akhirnya kami memutuskan untuk memilih Hotel Kana Kaliurang, karena kami berat di taman bermain dan lapangan badmintonnya serta tempat parkir yang luas.
  5. Wisma Puas. Di Wisma Puas, kami disambut oleh seorang ibu muda berperawakan muslimah. Ibu itu berjilbab, menyebarkan aroma melati bak pengantin baru. Tapi sayang, wisma yang dikelolanya sudah penuh untuk hari yang kami minta.







Dua tempat yang sudah dicatat namun belum sempat dinilai adalah Bukit Surya & Villa Mawar Asri. Kami juga sempat berharap dapat menginap di hotel berbintang. Di Kaliurang tersedia hotel berbintang, yaitu bintang dua (nggak ada bintang lima di Kaliurang). Hotel yang dimaksud adalah Puri Indah Inn (). Sayang sekali, musim liburan mengandaskan harapan kami, karena semua kamar sudah dipesan untuk hari yang sama. Ini tidak menjadi masalah, mengingat puluhan hotel melati di Kaliurang masih banyak yang layak dan bagus. Tapi bila Anda ingin mencoba hotel berbintang di Kaliurang, silahkan hubungi nomor telepon = 0274-895206. Tarif kamar bertipe Deluxe Room di Puri Indah Inn berkisar Rp 350.000,00. Sedangkan harga villa, yang berisi 3 kamar, mencapai Rp 815.000,00 (disediakan sarapan).

Dan bagaimana penilaian mengenai Hotel Kana Kaliurang? Secara keseluruhan, hotel ini bagus, cocok untuk menginap bersama keluarga. Namun, catatannya adalah lagi-lagi soal pelayanan. Jumlah pelayan yang kurang optimal menjadikan manajemen hotel terlihat tidak teratur. Misalnya, saat rombongan A tiba, si pelayan mengantarkan rombongan ke kamar yang sudah dipesan. Tidak lama kemudian, rombongan B datang. Tapi tak ada satupun pelayan yang stand by di meja penyambutan (pelayannya lagi sibuk). Pelayanan di Hotel Kana Kaliurang sama buruknya dengan pelayanan di Taman Eden Villa. Disarankan untuk meneliti Villa Mawar Asri dan Bukit Surya. Walau kami belum pernah ke sana, tapi sejauh telinga mendengar, banyak sekali suara positif mengenai Villa Mawar Asri dan Bukit Surya. Konon katanya, dua tempat ini memiliki pemandangan yang bagus dan alami.

Begitulah secuil panorama indah ala Kaliurang, Jogjakarta. Masih mau berlibur ke Hawaii? ke Itali atau Spanyol? ya monggo.........

Sebagai penutup pada cerita liburan ini adalah proses pulang ke kota masing-masing. Bo-nyok berencana pulang hari Senin petang naik kereta api. Seperti biasa, mobil yang dibawa ke Jogja akan dimuseumkan. Hari Senin, aku berusaha mencari tiket kereta api untuk 5 orang. Sesampai di stasiun, aku melangkah menuju gedung reservasi dengan rasa dagdigdug. Tak disangka, calon pembeli tiket sudah penuh berdesakan di dalam ruang. "..lho, ini hari apa?", batinku. Ternyata, Jogja benar-benar musim liburan. Aku mengamati sebuah monitor yang menampilkan data tempat duduk yang masih kosong. Tak disangka, kereta api tujuan Jakarta sudah penuh. Lalu aku keluar ruangan untuk mencari udara. Tetapi yang datang malah calo. "tiket..", ujar seorang calo singkat saja. Oknum yang memberi peluang kepada calo belum bisa melihat susahnya orang lain. Bangkit itu susah. 100 tahun Kebangkitan Nasional seharusnya manusia Indonesia menjadi lebih berbudi pekerti dan berperilaku sopan. Aku terpaksa mendatangi calo tersebut. Dari pengalaman itu, nilai positif yang didapat antara lain calo itu terbuka. Harga tiket yang ditawarkan pasti di atas harga asli. Seorang calo terbuka dalam menyampaikan keinginan mereka untuk menjual dengan harga tinggi. Dan yang perlu ditegaskan di sini adalah tiket yang dijual oleh calo merupakan tiket asli, yang didapat dari oknum nakal. Entah siapa? Akhirnya, alhamdulillah aku mendapatkan 5 tiket kereta api jurusan Jakarta, yang dibeli dari rombongan calo Hotel Mendut.



foto kenang-kenangan bersama calo




 

Hak cipta © HIDAYATULLAH 2006 - All rights reserved | WEB DAY | FRIENDSTER DAY | FOTO DAY